Salahuddin : Pembuka BaitulMaqdis

6:58 AM Posted by Amiirul Hafiz,

Salahuddin al-Ayyubi (bahasa Arab: صلاح الدين الأيوبي / Ṣalāḥ al-Dīn al-Ayyubīy, bahasa Kurdسه‌لاحه ‌دينێ ئه ‌يووبى / Silhedînê Eyûbî, bahasa Parsi:صلاح الدین ایوبی, bahasa Turki: Selahaddin Eyyubi) atau nama sebenarnya Yusuf bin Ayyub (1137 -1193) mengasaskan dinasti Ayyubi bangsa Kurd di Mesir dan Syria. Di Barat beliau dikenali sebagai Saladin. Dia juga terkenal dalam kalangan Nasrani dan Muslim dengan kebolehannya sebagai ketua dan ketangkasannya dalam peperangan yang disertai juga dengan sifat kesateriaan dan belas kasihannya semasa Perang Salib Masa kecilnya selama sepuluh tahun dihabiskan belajar di Damaskus di lingkungan anggota dinasti Zangid yang memerintah Syria, iaitu Nur Ad-Din atau Nuruddin Zangi,..Salahudin Al-Ayubi  seorang Jeneral dan panglima perang yang berjaya merebut Palestin setelah 88 tahun lamanya dikuasai tentara Salib.  ,Kaum muslim saat itu terbakar dengan api kecintaan untuk membebaskan tanah suci Palestin.
 Pada tahun 1175
 Salahudin menjadi Sultan bagi kekhalifahan Suriah dan Mesir saat itu dia berazam akan merebut kembali tanah palestin namun salahudin tetap menginginkan perdamaian dalam perebutan Palestin .Tentara salib yang saat itu dipimpinan Guy de lusignan raja Jerussalem. Sebuah penyerangan rombongan peziarah dari khairo yang akan  menuju Damaskus dilakukan oleh  Reginald de Chattillon, penguasa istana di Karak yang juga merupakan bagian dari kerajaan Jerusalem. rombongan yang akan menunaikan ibadah haji ini juga membawa saudara perempuan Salahuddin. Pengawal kafilah dibunuh dan anggota rombongan ditahan, termasuk saudara perempuan Salahuddin. Itulah pencetus peristiwa perampasan kembali kota BaitulMaqdis.
    Pada 1187, Salahuddin memulakan langkah. Pasukan muslim mulai bergerak, menaklukkan satu persatu benteng-benteng pasukan kristian. Puncak kegemilangan Salahuddin terjadi pada pertempuran di kawasan Hattin atau dikenal dengan "Pertempuran Hattin".Sepasukan muslim menghancurkan tentera kristian, termasuk tanda kerajaan Raja Richard I, di luar benteng kota Jaffa. Raja Richard yang tercabar segera bangun dan bersiap bertempur. Tentera kristien kemudiannya kalah dlm pertempuran trsebut. Raja Richard berjalan kaki bersama pasukannya berundur dari kaw tersebut.
       Salahuddin yang melihatnya, berguman dengan tenang pada saudaranya, al-Malik al-Adil,
 “Bagaimana mungkin seorang raja berjalan kaki bersama prajuritnya? Pergilah, ambil dua kuda Arab ini dan berikan padanya. Katakan padanya, aku yang mengirimkan untuknya. Seorang laki-laki sehebat dia tidak seharusnya berada di tempat ini dengan berjalan kaki.” 

13 Julai 1175, 25.000 tentera muslim mengepung tentara salib yang berjumlah lebih besar, di daerah pegunungan Hattin . Pasukan muslim terdiri dari
 12.000 kavaleri(pasukan utama, menunggang kuda) dan bakinya adalah pasukan infantri.Mereka juga menggunakan pakaian ringan yang disebut kazaghand, untuk mengurangkan kepanasan panas terik padang pasir.
Sementara pasukan salib terbahagi kepada tiga bahagian. Bahgian depan pasukan terdiri dari ordo (kristian) Hospitaler yang dipimpin
 Raymond dari Tripoli. Bahagian tengah terdiri dari batalion kerajaan yang dipimpin oleh Raja Guy de Lusignan yang membawa Salib Sejati sebagai lambang pasukan. Bagian belakang terdiri dari ordo (kristen) Templar yang dipimpin oleh Balian dari Ibelin (Bintang Utama Film Kingdom of Heaven...) Seperti lazimnya tentara dari Eropah,  mereka semua memakai baju zirah besi.
  Menyedari situasi musuh seperti itu Salahudin
 memanfaatkan peluang yang ada. Malam harinya, pasukannya membakar rumput kering di sekeliling pasukan kristen yang sudah sangat kepanasan dan kehabisan air. Keesokan harinya, Salahuddin membagikan anak panah tambahan pada pasukan kavaleri. Gunanya untuk menghapuskan kuda-kuda tunggangan musuh. Ketiadaan kuda dan kesusahan kerana kepanasan, pasukan salib tampak menyedihkan Akibatnya sungguh mudharat bagi pasukan salib. Hampir semua pasukan terbunuh. Raymond dari Tripoli dan Balian dari Ibelin berhasil lolos. Namun Raja Guy dan Reginald de Chatillon ditangkap. Lambang Salib Suci berjaya dirampas pasukan muslim dan dibawa ke Damaskus sebagai barang rampasan. Terhadap semua tawanannya, Salahuddin memberi dua pilihan  " Menerima Islam dan dibebaskan atau menolak dan dihukum pancung" Chatillon yang menolak langsung dipancung. Namun pilihan itu tidak herlaku bagi Raja Guy. Salahuddin memberi alasan, Sesama raja tidak boleh saling membunuh"
  
 Dari Hattin, Salahuddin bergerak membebaskan kota-kota Acre, Beirut dan Sidon di Utara. Dia juga bergerak membebaskan Jaffa, Caesarea, Arsuf hingga Ascalon di Selatan. Sekarang saatnya membebaskan kota impian, kota suci Jerusalem. Dalam membebaskan kota-kota tersebut,sekali lagi  Salahuddin sentiasa mengedepankan jalan perdamaian dengan memberikan pilihan iaitu" penyerahan kota secara sukarela atau pasukannya menyerbu kota".Pasukan Salahuddin mulai mengepung Jerusalem pada tanggal 26 September. Saat itu pasukan salib di kota suci dipimpin oleh Balian dari Obelin, mempertahankan kota dengan sedaya upaya mereka. Namun pada tanggal 30 September, Salahuddin menerima tawaran perdamaian Balian. Jerusalem diserahkan dan orang kristian dibebaskan dengan tebusan tertentu.


                        -Kubu pertahanan Sultan Salahuddin.mcm kubu dlm cite lord of the ring-

Salahuddin menunda masuk ke kota suci selama dua hari, menunggu hingga tanggal 2 Oktober 1187 atau bertepatan dengan tanggal 27 Rajah 583 H. Tanggal itu merupakan tanggal saat Nabi Muhammad SAW melakukan mikraj (perjalanan menembus langit untuk bertemu Allah SWT) dari Masjid al-Aqsa yang terdapat di Jerusalem. Salahudin pun menunjukkan sikap yang bijaksana terhadap para pengenut agama Nasrani maupun yahudi dengan tidak menghancurkan tempat pribadatan mereka serta mempersilakan mereka beribadah sesuai keyakinan masing-masing dengan perkataannya"Muslim yang baik harus memuliakan tempat ibadah agama lain!”
Salahudin tidak tinggal dikediaman yang mewah akan tetapi hanya tinggal di masjid kecil bernama Al-Khanagah di Via (jalan Do-lorossa, dekat Gereja Makam Suci). Salahuddin meninggal pada 4 Maret 1193 di Damaskus. sekali lagi Salahudin pun menunjukkan sikap sederhananya dimana diketahui ketika Para pengurus jenazahnya hairan kerana ternyata Salahuddin tidak mempunyai harta. Ia hanya mempunyai selembar kain kafan lusuh yang selalu dibawanya dalam setiap perjalanan dan wang senilai 66 dirham Nasirian (mata wang Suriah waktu itu) di dalam kotak besinya. Untuk mengurus penguburan panglima alim tersebut, mereka harus berhutang terlebih dahulu. 

                                                           -kubu salahuddin alayyubi-
Sumber : 1) ِ Abu Shamah AlMaqdis, tarikh bayt almaqdis
               2) Dr Baha'uddin, Home of Islamic Culture
               3) Dr Riley Smith, " The Crusades,Christianity, and Islam" ,Columbia,2008.

0 comments:

Post a Comment